Saturday, February 20, 2010

-semangat yg luntur-

salam

entah mengapa kali ini dirasakan begitu sesak sekali dada untuk mengharungi hidup di bumi sakura. di saat ini hanya di sini saya mampu meluahkan perasaan yang terbuku. tidak mahu rasanya membebankan orang di sekeliling.

minggu yang di temani dengan kesedihan. begitu yang boleh saya ungkapkan kali ini. sebelum ini saya pernah menulis tentang dugaan dan mind setting. mengakui mentaliti saya begitu goyah tatkala ini. hipokritkah??

kadang-kadang hidup x selalu mudah. saya tetap bersyukur dengan segala rezeki yang di berikan oleh-Nya. tidak tahu di mana silap. mungkin sahaja diri ini masih tidak dapat menilai diri sendiri. usaha berbukit tidak selalunya membuahkan hasil yang manis. entahlahh.. sekarang itu sahaja yang mampu saya fahami. sebagai manusia .. pendirian kita berbeza.

di kala ini.. di saat ini.. semangat saya goyah. hampir luntur segala pendirian yang seakan sebelum ini sekukuh konkrit tetapi menghilang entah di mana.

Ya Allah. enkau maha mengetahui apa yang tersirat di dalam hati hamba-Mu ini.. saya mengakui saya tidak kuat. kenapa harus cepat melatah.. tidak tahu..

p/s.. semoga diri ini terus tabah..


Monday, February 8, 2010

mindset?? changed!!

Salam.

"Nazih ikou."(Nazih lets go).Suddenly Ploy,my Thailand classmate reminded me about our meeting with sensei during lunch break. Our sensei actually gonna give us some printout which include info on university and those entrance exam. What make me impressed during our meeting is that Ploy zealously asked questions about these info even though the entrance exam is gonna be in our fifth year.I already knew she actually aimed for the second best university in Japan and via the conversation sensei told us that the chances to enter that university by entrance exam is something only true genius or hard worker level can gain. Plus there was not even a single senpai(senior) have entered the university by the entrance exam..

While walking back to have lunch suddenly Ploy asked me which university i am interested in. I just said I dont seriously think about that yet but somehow yes I did have some list in my mind. "I totally want to be the first person succeed entering that university by passing the exam" once again Ploy inspired me.I can see how difference our way of thinking is. She totally have high aim and positive mindset. It is still one and half year away from the entrance exam but she actually did take it serious like there is no time left.

I personally believe with the unrelenting doom and gloom still a constant feature in people’s lives, it can sometimes be very challenging to maintain a positive mindset.However one of the greatest feel good boosters is a positive mindset, which subsequently can lead to positive change.
But in reality how many of us can maintain in this state? Gonna be rare right?

It is imperative to point out that it is a futile exercise, to attempt to adopt a positive mindset, if this cannot be matched by the appropriate action. Even if there is an iota of dissonance in thinking and action, there will be no real authentic positive change. Why? This is because lack of self belief and the genuine desire to achieve positive change.However we can obtain positive mindset if we can spend more time with positive and optimistic people(in my case special thanks to Ploy=)because these people can be inspirational

Saturday, February 6, 2010

lihatlah ke dalam diri

salam

'DUGAAN'. perkataan yg sangat sinonim dalam kehidupan manusia bahkan selalu bertali arus dalam kehidupan kita.kerana nilai dugaan yang cukup besar harganya, manusia perlu menghadapinya dengan sepenuh kekuatan yang diberikan Allah dalam jiwa melalui kekuatan iman dan akal fikiran.lihat ke dalam diri... kuatkah kita selama ini mengharungi dugaan daripadaNya??

saya sendiri akui kadang-kadang goyah dan hampir hayut. tatkala ujian datang menimpa sering saja kita terlalu cepat melatah.saya tidak pasti anda semua bagaimana kerana pendirian kita berbeza.sememangnya ujian kadang-kadang cukup berat untuk dipikul. tetapi saya percaya jika ia diterima dengan keredhaan, akan hadir sedikit ketenangan dalam kehidupan.

jadi dimanakah titik resolusinya?hanya satu yang saya percaya sebagai peneman kepada 'DUGAAN' iaitu 'SABAR'..antara elemen yang semakin hilang dalam diri manusia sekarang. Allah meletakkan kepentingan sabar sebagai asas dalam menghadapi ujian dan malapetaka.

Firman-Nya disebutkan, Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang, dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk. (Al-Baqarah: 45)

kemanakah motivasi kita dijanakan tatkala menghadapi dugaan yang mendatang? hanya ada 2 jalan yang menjadi pilihan. samada kita terus mengaku kalah dan membunuh keyakinan diri sehingga terjerumus ke lembah hina ciptaan sendiri ATAU pilihan terbaik berfikir sejenak menyedari dugaan sebagai platform mematangkan jati diri dan melonjakkan tingkat keimanan.
usah tanya saya. usah bertanya kepada orang lain.tepuk dada dan tanyalah iman. kerana kita tidak keseorangan. Allah selalu bersama orang-orang yang sabar dan selalu mendengar rintihan hambaNya.

jika dilihat dari mata kasar manusia mungkin tidak membawa erti. entahkan setiap dugaan yang datang dan berlalu pergi tanpa sedikit peringatan terselit di hati. tetapi saya secara peribadi merasakan setiap ujian itu ada hikmahnya tersendiri. seandainya di saat ini kita dikelilingi oleh insan bernama ibu.bapa.adik beradik bersama rakan-rakan yang baik dalam keadaan aman maka bersyukurlah..

nasihat sabar dalam keimanan saya rasakan sebagai kata-kata terbaik yang perlu diungkapkan.. ingatlah tentang perjalanan penuh cabaran manusia-manusia bergelar nabi dan rasul pilihan Allah, sebagaimana disebutkan dalam surah al-Asr ayat 1 hingga 4:

Demi masa. Sesungguhnya manusia di dalam kerugian. Kecuali mereka yang beriman, beramal soleh dan berpesan-pesan dengan kebenaran serta berwasiat dengan kesabaran.

sekadar perkongsiaan dan juga merupakan peringatan kepada diri sendiri
wassalam..